Jumat, 15 Juli 2011

Kita dewasa, kita berpisah..

Cerita tentang satu bagian hidup terindah saya.
Satu bagian di tahun 2008 saya yang menakjubkan.
Di dalamnya ada saya, Astrid, Dani, Chandra, Gema, Ari, Bagus, Furqon, Dhofir, Galih, Rizki, Heru, Amin. Semuanya lebih tua dari saya. Emang, Mbak Astrid sebenernya lahirnya lebih muda dari gw, tp tetep aja saya manggil 'mbak'. Mereka lebih dewasa dari saya. Jauuh lebih dewasa.
Tahun 2008, kami sangat sering bersama. Dihina, dididik, di hukum, dijajanin, dipanas2in. Semuanya. Haha. Saya benare2 merasa bahagia zaman itu. Mereka adalah kakak2 terbaik yang saya miliki selain keluarga kandung saya. Saya tidak pernah merasa khawatir lama2 jika bersama mereka. Menggila saja kerjaannya.
Dan sekarang. Kedewasaan di depan mata. Kami melanjutkan hidup setelah moment 2008 itu. Beberapa diantara kamipun sudah lulus kuliah. Dan saatnya menantang dunia luar.
Bahagia sekaligus sedih ketika menyadarinya.
Mas Bagus, seorang abang yang sangat baik buat saya. Paling sering dengerin curhatan saya jaman dulu. Sampe2 saya hampir aja mau minta dia jadi pacar saya. Haha. Tapi tidak saya lakukan karena dia lebih baik jadi abang saya aja. Setelah lulus kemaren, dia diterima diperusahaan luar Jawa. Awal training dia ke Riau. Dan sekarang, sudah penetapan, dia di Kalimantan. Hanya sapa2an saja yang biasa kami lakukan. Tapi itu juga jarang.

Mas Rizki, yang biasa saya panggil ayah. Dia orang yang sangat sederhana tapi pintar. Ingat satu moment, saya dan temen2 lain ke rumahnya. Mau ngajak main, ternyata dia lagi latian lagu sendirian. Dan kami mengintipnya dengan penuh kekaguman lewat jendela kamarnya. Haha. Memang ayah yang tauladan dia. Sekarang, dia sudah jadi guru pendamping di sebuah sekolah di Jakarta. Kemaren sempet balik ke Solo, krn rumah ortunya di Solo, dan kami sempet bertemu. Dan saya sempet juga dijajanin. Hehe.

Mas Galih. Paling diingat adalah gaya bangau tong-tongnya. Hehe. Keberatan alat, kepanasan.. angkat satu kaki dan pasang muka memelas. Itulah gaya andalannya. Tapi jangan salah, kau tidak akan menyesal klo curhat sama dia. Orangnya paket lengkap klo boleh dibilang. Dewasa tapi juga ngocol abiiss.. Hehe., sekarang dia ada di Bandung. Sudah cari uang buat masa depannya.

Mbak Dani. MbokDeku tercinta. Sangat eazygoing. Punya banyak cerita menarik dalam hidupnya yang ceria. Kuliah kemaren kayaknya susaah bgt. Eh ternyata lulus juga dan langsung keterima kerja di Surabaya. Wow.. You are so lucky sist..

Mas Heru. Pemain tambahan. Dan bertambah juga kebahagiaan kami. Orang yang sangat ceria. Tidak pernah terlintas sedih di wajahnya. Dia adalah orang pertama yang menenangkan saya waktu di Senayan dulu. Sekarang dia masih melanjutkan kuliah dan hidupnya di Purwokerto.
Mas Amin. Muka melas juga andalannya. Tapi emang dari sananya sih wajahnya kayak gitu. Tapi, sifatnya berkebalikan dengan wajahnya. Ceria dan iseng bgt! Saya gembira hati klo deket dia. Sekarang dia juga udah lulus dan kerja dimana tau. Hoho
Mas Furqon.. Datar. Tidak pernah ada masalah terlintas di wajahnya. Apapun yang terjadi, tetep aja nyantai. Tapi sekali bicara, hmmm.. sabar2 aja deh.. Dia juga sudah lulus, tapi masih pengen menetap di Solo sepertinya. Mungkin benar yang ayah katakan. Dia mau di Solo aja ngurusin sawah bapaknya. Hehe

Mbak Acid. Baru saja SMS saya dan bilang klo besok bakal berangkat ke Batam. Dia akan bekerja dsana. Sungguh saya menangis membalas SMSnya. Menyadari kedewasaan di hadapan kami. Padahal rasanya baru kemaren2 kami ke Salon bareng, makan bareng..hmm..


Mbak Chan, Mas Dhofir, Kang Ayi memang belum lulus. Tapi sepertinya sebentar lagi juga mereka bakal menantang dunia luar. Dan kami tetap akan terpisahnkan juga..
Mas Ari & Mas Dhofir (bukan rambut sebenarnya)
mbak chan.

Dan Mas gema a.k.a Kung, dia sudah lebih dulu ke dunia luar. Jauhh malah. Tapi tetep yang paling dekat di hati saya, Hehe.

Well, life must go on..
Semuanya harus tetap berjalan. Apapun yang terjadi, mimpi itu harus di kejar. Nanti ada saatnya saya juga akan berpetualang sendiri. Ke tempat yang sedang Allah siapkan untuk saya dan keluarga saya nantinya.
Cuma bisa berharap, semoga kami semua senantiasa selalu ingat satu sama lain, tetap saling kontak, tetap mejadi keluarga selamanya. Walaupun jarak memisahkan, jejak rekaman hidup bersama kita tetap ada di hati dan pikiran saya. Tidak akan bisa hilang sampai kapanpun juga.
Terimakasih untuk selamanya.

I love you all, guys!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana?