Ini sudah ke-28 kalinya kami melewati tanggal 14 dalam status 'in a relationship'.
Saya selalu bilang, klo semua ini gak mudah, tapi saya juga gak pernah dikasih tau klo akan sesulit ini.
Alhamdulillah banyak cerita dan banyak rasa yang kami alami bersama. Sepertinya terasa lebih banyak lagi ketika kami bersama seperti akhir tahun ini. Yaah, akhir tahun ini. Karena di awal hingga tengah tahun ini kami *lagi2* harus berjauhan.
Dan kalo boleh jujur, sepertinya jarak jauh begitu lebih aman dan lebih baik untuk kami. Karena saat jauh begitu kami malah benar-benar merasa dekat. Pertemuan yang sangat jarang membuat kami sangaat menghargai ketika akhirnya bisa bertemu, walaupun cuma sebentar. Tapi klo sekarang? Mungkin karena faktor jarak yang cuma 5 langkah dari rumah *eh, jadi lagu* tapi jarangnya berkomunikasi dan bertemu mlebihi saat beda negara, cemburu-cemburu dan nevthing-nevthing malah lebih sering muncul. Itulah yang kami alami beberapa minggu terakhir ini.
Sebenernya saya sih yang merasa cemburu dan sering nevthing itu. Tapi ya gitu, itu semua terjadi karena dia jadi jarang berkomunikasi. Di sms laamaa bgt balesnya, ditelepon jg gk diangkat, sekalinya diangkat adaa aja yang lagi dikerjakan.
Saya jadi merasa bergantung sekali sama dia, padahal harusnya saya sudah terbiasa mandiri karena pengalaman2 masa lalu.
Tidak, tidak. Sejujurnya saya benar-benar marah dan cemburu pada keadaan. Saya merasa keadaan tidak pernah memihak pada saya. Kemaren2, bulan2 lalu, tahun2 lalu, ketika saya ingin terus bersamanya keadaan selalu memaksa dia untuk pergi meninggalkan saya. Masa sekarang, saat keadaan memungkinkan untuk kami deketan eeh ada lagi keadaan *orang lain* yang membuat kami jarang bersama juga. Yah saya marahlah, lalu kapan giliran saya?!!
Dan saya sudah mengungkapkannya. Mengungkapkannya dengan segala emosi yang selama ini terkurung dalam jiwa. Yang selalu memenuhi otak dan hati saya. Yang mulai menggerogoti pikiran saya. Dan alhamdulillah yang dicintai menanggapinya dengan bijaksana. Dengan caranya yang selalu bisa meluluhkan hati saya. Dan kemudian membuat saya bangkit dan percaya lagi klo kami bisa melewatinya.
Terima kasih cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar