Rabu, 08 Juni 2011

Pacar Anda Bukan Pembantu ataupun Majikan Anda!

Haahh.,
Apa sih yang ada dipikiran seorang cewek yang nuruh-nyuruh cowoknya seenak jidatnya?! "ambilin itu!Sekaraang!" Mungkin maksud dia tu manja, tapi klo diliat lebih lanjut saya yakin orang lain pun akan menganggap itu sebuah perintah.
Masya Allah.. Kalian tu baru pacaran. Cuma satu tingkat lebih daripada teman. Bukan berarti bisa nyuruh-nyuruh seenaknya dengan nada melengking seperti itu kan?! Berlebihan sekali. Yang dibentak juga, kok bisa banget ya tahan digituin sama seseorang yang (mengaku) sayang sama dia? Gak mikir apa, ini masih tahap pacaran, gmn nanti klo pacar kita tu udah jadi suami/istri beneran.
Jadi inget nasehatnya Pak Super. "Saat masih pacaran/ cari pasangan, tuntut yang sebaik-baiknya. Nanti setelah menikah baru terima apa adanya." Logika aja deh. Kalo masih pacaran aja udah bentak-bentak, manja berlebihan, treak-treak gak jelas gt gmana nanti setelah menikah? Menurut pengamatan saya, pasangan yang masih pacaran tanpa bentak-bentk aja belum tentu bisa terus-terusan semanis itu setelah menikah. Apalagi yang dari pacaran udah maen bentak-bentak gitu?! Bisa-bisa maen tangan kali yaa.. Minimal banting-banting baranglah. Naudzubillah..
Ahh temanku. Masa pacaran itu harusnya dijadikan gambaran besar sebuah pernikahan nantinya bukan? Buat yang ngaku serius, pacaran itu kan buat saling mengenal kan? Kita masih bebas memilih yang terbaik bukan? Buat apa terus-terusan makan hati selalu diperintah ini-itu oleh pacar kita klo jatuhnya malah nyiksa dan hanya bikin kita malu di depan teman-teman kita. Yang ada kamu akan terlihat lemah. Dan pasanganmu akan terlihat seperti seorang diktator.
Hmm.. Indahnya sebuah hubungan klo di dalamnya ada kemesraan dan kehangatan yang akrab. Yang tidak membuat seseorang merasa tertekan dengan bentakan. Hak dan kewajibannya masih sama dengan teman. Terasa lebih hanya karena label "pacar".
Hargailah pacar Anda. Buktikan rasa sayang Anda dengan sesuatu yang manis, bukan dengan memperlihatkan selalu dimengerti dengan perintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana?