Selasa, 30 Agustus 2011

Menjadi badut

Suasana mulai memanas.
Kebersamaan ini mulai menghasilkan sesuatu.
Perasaaan terancam atau mungkin karena memang ada perilaku yang mengancam.
Tak tahu. Dari awal 'perang' ini saya tidak tahu apa-apa.
Saya hanya korban, yang dengan sekuat tenaga berharap tidak menjadi pencetus atau penyebab perang.
Mungkin lebih baik saya menjadi badut saja. Tak peduli dengan 'perang' itu dan menghibur semua orang. Ya, menghibur si baik dan si jahat, oh iya dan juga si korban.
Syalaalaalaa..
Hentikan dulu perangnya sodara2. Biarkan saya beraksi dan mengocok perut Anda semua. Membuat Anda semua tertawa sampai lemas, kemudian lupa perang itu, walau sejenak tak mengapa.
Nanti, nanti saja perang lagi klo saya sudah bertugas keluar kota lagi.
Ammppuuunnn...
Jangan tereak dulu laahh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana?