Selasa, 18 September 2012

Mengelola Marah

Well something wrong with me..


Akhir-akhir ini saya menjadi seorang pemarah. Hal kecil aja bisa bikin saya marah yang berlebihan. Yaah walaupun kemarahan itu jarang sekali saya tunjukkan atau utarakan dengan jelas. Yang paling sering saya lakukan saat marah adalah tidur. Anehkah? Entahlah, tapi saya merasa lebih baik ketika bangun tidur. Mmh, merasa lebih lemas dan pusing juga sih sebenernya. Tidur memang membuat marah saya reda, tapi juga membuat tubuh saya semakin lemah.
Karena itu, saya mencoba, atau tepatnya kembali ke cara lama saya dalam mengatasi (atau mengusir) rasa marah saya dengan berjalan kaki. Sejauh yang saya bisa. Kalau dipikir-pikir, cara ini lumayan bisa bikin saya lebih rileks dan kayaknya berjalan juga bikin sehat kan ya? Secara sekarang ini saya jarang banget berjalan kaki, lebih sering mengendarai motor.
Ahh, sebenernya agama saya sudah mengajarkan cara mengatasi kemarahan. Seinget saya, ada hadistnya, "kalau kamu sedang marah, maka duduklah. Kalau marah itu tidak reda juga maka berwudhu dan shalatlah." *maaf kalau ada yang salah atau kurang, saya lupa* Tapi posisinya, saya menjadi gampang marah justru di saat saya sedang tidak boleh shalat, gimana coba?! Ujung-ujungnya yaa kembali lagi ke cara saya sendiri. Tapi toh cara saya tergolong aman kan ya? Tidak merugikan siapapun juga kan ya? Hehe, pembelaan.

Mungkin memang ada yang berubah dengan saya. Ada semacam ketidakcocokan saya dengan sesuatu di luar sana. Kondisi atau apalah itu, saya juga tidak tahu.
Arrgh, boleh gak sih kalau saya selalu minta dimengerti orang-orang sekitar saya? Boleh kan saya menjadi seorang yang egois? Karena kelihatannya. orang egois itu malah menguasai dunia luar kok..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana?