Selasa, 30 Agustus 2011

Menjadi badut

Suasana mulai memanas.
Kebersamaan ini mulai menghasilkan sesuatu.
Perasaaan terancam atau mungkin karena memang ada perilaku yang mengancam.
Tak tahu. Dari awal 'perang' ini saya tidak tahu apa-apa.
Saya hanya korban, yang dengan sekuat tenaga berharap tidak menjadi pencetus atau penyebab perang.
Mungkin lebih baik saya menjadi badut saja. Tak peduli dengan 'perang' itu dan menghibur semua orang. Ya, menghibur si baik dan si jahat, oh iya dan juga si korban.
Syalaalaalaa..
Hentikan dulu perangnya sodara2. Biarkan saya beraksi dan mengocok perut Anda semua. Membuat Anda semua tertawa sampai lemas, kemudian lupa perang itu, walau sejenak tak mengapa.
Nanti, nanti saja perang lagi klo saya sudah bertugas keluar kota lagi.
Ammppuuunnn...
Jangan tereak dulu laahh..

Minggu, 28 Agustus 2011

Hey, kami berkumpul!!

Yup! Ada rasa senang menyelinap saat mau Lebaran gini..
Keluarga saya kumpul semua. Mulai dari papa yang jauh dari Kalimantan, saya yang dari Solo, dan abang ke-2 saya yang dari Lampung. Hehehe.
Rumah ini memang terasa semakin sempit dan gerah karena terlalu banyak orang yang menghuni dan menghirup oksigen dsini, tetapi yaa saya beneran seneng deh..
Walaupun tidak dipungkiri juga saya sedikit ketakutan akan ada 'gunung meletus' secara tiba2. Yah, komunikasi memang terkesan ramai, tapi yaa cuma diantara kami yang tidak melangsungkan 'perang dingin berkepanjangan'.
Ya Allah... Sampai kapan ya perang ini akan berlangsung? Kapan ya Lebaran kami benar2 meneteskan air mata maaf yang benar2 tulus? pertanyaan2 semacam itu yang selalu ada di benak saya setiap mendekati Hari Raya.
Tak apa deh Ya Allah. Mungkin segini dulu rejeki untuk kami. Rejeki kerukunan masih selangkah. Dan Allah tidak pernah tidur. Suatu hari nanti, doa2 mama dan papa tentang perang ini berakhir akan segera dikabulkan. Yang penting sekarang, Hey, kami berkumpul!!

Kamis, 25 Agustus 2011

Ramadhan = Bulan Reuni

Alhamdulillah masih bisa bertemu Ramadhan tahun ini. Dan alhamdulillah juga Ramadhan ini saya tidak sendirian, yaah, kadang sih ngerasa kesepian juga, tapi itu semua gak mengurangi rasa syukur ini Ya Allah..
Awal puasa, seperti biasa, belum ikutan puasa karena datang bulan. Seinget saya, udah dua tahun ini deh kyk begini. Tapi semoga tahun ini bisa ikutan shalat Iednya. Aamiinn.
Sekitar 3 hari gak ikutan puasa, begitu ikut puasa langsung ada undangan buka puasa bersama di rumah sahabat S*H. Seneng bgt karena selain dapet makan gratis *ups* saya juga boleh mengajak kekasih hati. Ada kebahagiaan tersendiri ngeliat orang2 yang kita sayangi *pacar & sahabat* bisa nyambung. Hari2 selanjutnya selalu bersama pacar, mungkin sedikit mengurangi pahala *Masya Allah., Astaghfirullah* tapi gak jarang juga **Insya Allah* nambah pahala puasa. Contohnya, shalat subuh di masjid, shalat fardhu berjamaah, shalat traweh juga berjamaah, ngaji bareng, menyimak hafalan surat Al-Qur'an, dll. Yaah, semuanya udah ada yang itunglah, Insya Allah gawsh dipikirin.
10 hari terakhir, akhirnya pulang ke rumah. sehari buka puasa bareng mamah cuma ber2, besokannya langsung reunian, SMP & SMA sekaligus! Sebenernya itu sama skali gak direncanakan. Saya cuma berencana ikutan reunian SMP eh tapi ternyata SMA pun dah pindah tempat yang sama. Gak enak sama sahabat waktu SMA, akhirnya dateng juga ke reuni SMA. Ikut foto2 sagala. Hehehe, jangan heran klo liat tag2an foto di FB saya di tanggal yang sama tapi 2 acara yang berbeda. Alhamdulillah sama senangnya. Dan sama mirisnya karena rata2 temen udah pada lulus. *narik ingus*
Dan, kemaren adalah hari terakhir sesi reunian saya sepertinya. Reuni sama teman2 sekelas waktu SMP kelas 3. Hahah, acara ini diadakan karen pada waktu reuni SMP *secara umum* temen2 sekelas 3 saya tu takda yang datang kecuali saya & 1 orang teman saya. Itupun dia lupa klo kita pernah sekelas *kasiannya saya*
Bertempat di Pizza Hut Tamini Square Pondok Gede, ehm, di depannya sih karena kita gak kebagian tempat di dalem, kita tumpahkan segala kenangan2 jaman ABG. Hehehe. Bahagia sekali rasanya masih akrab sama teman2 yang lama tak berjumpa.
Dan sekarang, Ramadhan akan segera berlalu. Hanya tinggal menghitung hari, dia akan segera berganti. Semoga kebahagiaan seperti ini tidak hanya saya rasakan saat Ramadhan datang. Semoga kebahagiaan dan keberkahan senantiasa mengiri langkah kaki saya dan semua irang di sekitar saya setiap harinya. Aaamiiin Ya Allah.
Terima kasih Ramadhan., terima kasih.,
semoga Engkau masih sudi mengizinkan kita bertemu lagi tahun depan. Dengan cerita dan keadaan yang lebih baik dari tahun ini. Aaamiinn aamiiin Yaa Rabbal'aalamiiin..
;)

Selasa, 23 Agustus 2011

saya lebih suka..

Sungguh, saya lebih suka menemukan Anda tertidur pulas di kursi depan kos, atau tidur di kosan Anda tanpa mengunci pintu, atau ketiduran lagi walaupun sempat bangun ketika saya telpon, daripada saya harus mendapati kabar bahwa Anda sedang berada di tempat itu. 
Ya tempat itu. Tempat dimana saya merasa menemukan keluarga baru sekaligus tempat dimana saya dikhianati oleh keluarga itu sendiri!! Selalu penuh curiga, su'udzon, dan sejenisnya.
Ampuni saya Ya Allah..

*Anda sudah mengetahuinya, karena saya sudah mengungkapkannya, tetapi tetap saja Anda ke sana. Kasihannya saya..

Dan saya memang seorang pemimpi

Selalu seperti ini setiap bulan puasa begini & ada di rumah.
Terawehan di rumah kerabat mama yang sekarang udah tinggal sendirian sejak ditinggal mati suaminya.
Hihihi. Masya Allah.. Selalu berangan-angan. Suatu hari dia akan memberikan rumahnya buat mama. Pas banget itu buat keluarga saya. Yang jelas kamarnya ada 6. Secara anak mama ada 5, cukuplah jadi dapet satu-satu kamar pribadi. Dan saya yakin, tak akan ada pertengkaran-pertengkaran yang disebabkan tersenggol privasinya.
Astaghfirullah. Berdosa kah saya Ya Allah??
Sudah tidak tahu lagi gmn caranya untuk menjadikan keluarga saya ini keluarga yang normal.
Cuma satu yang terpikirkan. Akan aman2 saja klo kami 'lebih' berkecukupan dari sekarang. Yah, mungkin bukan berarti rukun beneran, tapi mungkin bisa lebih tenteram dari sekarang.
Maafkan saya Ya Allah klo ini adalah sebuah kesalahan. Dan izinkan saya mewujudkan mimpi saya itu. Eh, bukan yang rumah punya temen mama itu, tapi rumah yang cukup menampung saya dan saudara-saudara saya ketika berkumpul.
Aaamiiiin Ya Allah..

Bagaimana?